Selasa, 03 Maret 2009

Ketika Fir’aun Hendak Membunuh Tuhan Musa

Ketika Fir’aun Hendak Membunuh Tuhan Musa

Diceritakan bahwa suatu ketika Ramses II, atau yang lebih dikenal dengan Fir’aunnya Nabi Musa, memerintah Haman, menteri yang menjadi tangan kanannya, untuk membangun sebuah bangunan pencakar langit tertinggi, yang belum pernah dibuat peradaban manapun di muka bumi.
Haman, sang menteri yang menangani pembangunan di negeri Mesir pun tanggap, dan mengerahkan 50.000 pekerjanya untuk segera merealisasikan amanat sang raja.
Begitu ‘mega proyek’ itu rampung, Fir’aun lantas menaiki puncak bangunan dengan membawa busur. Ia lalu memanah kea rah langit. Anak panah itu pun melesat, menembus angkasa.
Tak lama berselang, anak panah itu jatuh dalam keadaan berlumuran darah. Melihat hal itu, fir’aun girang bukan kepalang, dengan penuh kesombongan ia berkata: “Aku telah membunuh Tuhan Musa!”
Allah murka dengan kesombongan Fir’aun. Menjelang matahari terbenam, Allah mengutus Jibril untuk mengepakkan kedua sayapnya menghantam bangunan itu, dan membelahnya menjadi tiga bagian. Bagian pertama menggilas pasukan Fir’aun dan menewaskan sejuta prajurit. Bagian kedua jatuh ke dalam laut. Dan yang terakhir terhempas jauh ke arah barat.
Begitulah Allah menunjukkan kemahaperkasaannya dengan mengirim azab yang mengacaukan mega proyek Fir’aun. Semua orang yang terlibat dalam pembangunan itu juga tak luput dari azab, semuanya tewas.

Sumber: Tafsir Al-Qurtubi dan Tafsir Fakhr ar-Razi.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Cerita itu dikisahkan di dalam surah apa ya?